![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqTPBYCujxoWLRLDPCeSznrTeuP0nHMvpq1uaS6RkrM7_zkSYD4qaPAflW7e4XE0kkoEe17V6_VIWxSs7t6xYPkUTYJ017WG8nSFFgPmY3cgBvZNp5ww_IxWLu-qV5Hb8SmVTnorIyZjz8/s200/LogoKobar5.jpg)
Menurut
perkembangannya, Pangkalan Bun sebelumnya dikenal sebagai Pangkalan buun dan
merupakan pelabuhan("pangkalan") di tepi Sungai Buun.
Kota ini merupakan tempat kedudukan raja/pangeran Kerajaan Kotawaringin,
setelah istana diKotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1841. Istana di
Pangkalan Bun biasa dikenal sebagai Istana Kuning.
Pada perkembangan
modern ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai
perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar
kota ini.
Hubungan darat yang
melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalan Bun telah terhubung ke Sampit,Ketapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Kumai yang
melayani jurusan Semarang danSurabaya. Bandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang
menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Semarang, Surabaya,Solo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Per tahun 2012 ada empat perusahaan penerbangan
yang melayani rute-rute ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar